[5] [recent] [slider-top] [Slider Top]
You are here: Home / Cerpen Bulu Tangkis

Cerpen Bulu Tangkis

| No comment
Berlatih Bulu Tangkis
Pada suatu hari dimana aku bersama teman-temanku berencana untuk berlatih bulu tangkis , latihan tersebut tidak lain bertujuan untuk  mengasah skill individu kami sendiri. ”Dinas pendidikan dan olahraga mengadakan agenda tahunan yaitu O2SN ( olimpiade olahraga siswa nasional ) salah satunya, di sekolahku aku terpilih menjadi perwakilan athlete di cabang olahraga bulu tangkis, alangkah senangnya hati ini”.
Aku akan berlatih bersama Aceng, Husni, Rifky dan Asep. Kami berencana akan berlatih setelah Dzuhur atau tepatnya pada pukul 13.30 WIB. Adzanpun berkumandang kami bergegas pergi ke Mesjid untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah, setelah itu kami pulang ke kamar dan makan siang. Porsi makan siang kami kurangi karena bila terlalu banyak beraktifitas atau olahraga, perut akan terasa sakit. Pada pukul 13.20 wib kami berangkat dan meminta izin terlebih dahulu kepada guru, ada hal yang berbeda dengan latihan kali ini karena saya berlatih tidak didampingi oleh guru Pembina olahraga .
raket.jpg
Mobil angkutan umum 07 kami naiki “ stop, didieu mang “ kata, aceng sambil memberhentikan mobil didepan ampera (alun-alun). Terik matahari tak menyurutkan semangat kami untuk berlatih, perjalanan belum cukup sampai disini kami harus berlanjut dengan menumpangi mobil angkutan umum 02. Dan akhirnya mobil umum tersebutpun datang menghampiri, tanpa basa-basi kami langsung menumpanginya rasa kesal mulai menghampiri karena perjalanan cukup jauh. Tujuan kami adalah GOR PGRI Baregbeg, dan alhamdulillah kami sampai di tempat tujuan.
Sesampainya ditempat tujuan, kami langsung menuju GOR namun apa yang terjadi ? kami terkejut, “ wah, naha ning gor teh ayaan ?? kumaha atuh ?” kata Asep. Teman-teman aku kecewa karena mereka sudah semangat untuk berlatih tapi GOR nya dipakai oleh orang lain mungkin ini juga kesalahan aku karena tidak berkonsultasi dulu dengan pemilik GOR. Kami berpikir, kemudian saya bertanya kepada pemilik GOR “ Pa ari GOR selain didieu  aya deui teu ?” Tanya aku.“ aya diditu di desa Jelat naek angkot 02B” ujar pemilik GOR. Kemudian kami mendiskusikan hal ini dan akhirnya kami putuskan untuk mencoba mencari lokasi yang ditunjukan oleh pemilik GOR tadi,
kami menunggu sekian lama mobil angkot tak kunjung kami temui terpaksa kami harus membayar ogkos sebesar Rp10.000,00 ,- untuk satu kali perjalanan dengan menggunakan mobil angkot 01 “namun tak apalah sebuah kesuksesan memerlukan sebuah perjuangan dan perjuangan membutuhkan sebuah pengorbanan” pikir kami.
Desa Jelat sangat sulit untuk ditemukan ditambah lagi supir angkot tidak mengetahui desa tersebut, kemudian kami berhenti sejenak dan bertanya kepada masyarakat setempat . Dan masyarakat menunjukan arah jalan yang harus kami tempuh dan akhirnya GOR desa Jelat bisa kami temukan, kami sangat senang karena sesuatu yang kami harapkan bisa tercapai. Kami langsung mencari pemilik GOR tersebut lalu beliau memberikan kuncinya kepada kami, pintu GOR kami buka dengan secara perlahan.
Walaupun suasana di GOR desa Jelat tidak semegah GOR didesa Baregbeg semangat kami takkan luntur, panas bara api tetap bergelora dalam semangat kami. Sebelum melaksanakan latihan kami melakukan pemanasan ringan terlebih dahulu dimulai dari peregangan tangan,kepala,sampai kaki. Setelah badan kami terasa lebih bugar kami mencoba berlatih bola lob dan smash selama setengah jam, dan ternyata teman-temanku sudah tak sabar untuk fair play kemudian kami melakukan sebuah pertandingan, pertandingan single pertama antara aku melawan rifky dan hasilnya dimenangkan oleh aku dengan kemenangan 2-0.
Untuk pertandingan yang kedua asep melawan husni dan pertandingan dimenangkan oleh husni di karenakan asep sudah lelah dan tidak mampu untuk melanjutkan pertandingan,haha kasihan sekali dia. Tak lama kemudian aceng,rifky menantang aku dan husni untuk bermain double, oke tak apa kami siap melayani . apakah kalian tahu apa yang terjadi ? haha ternyata team aceng kalah ,,,huuhuhu pertandingan yang sengit dan seru dengan disertai canda tawa menghiasi adrenaline di lapangan. Aku bersama husni berhasil memenangkan pertandingan dengan kemenangan mutlak 5-2.
Setelah kami lelah untuk berlatih kami beristirhat sejenak dan membeli sebotol air, adzan ashar berkumandang “ Allahu Akbar Allahu Akbar” kami segera memberhentikan latihan dengan ucapan alhamdulillah. Lalu kami melaksanakan salat ashar di mesjid yang tempatnya bersebelahan dengan GOR desa Jelat tersebut. Aku bersama asep melakukan shalat terlebih dahulu sementara rifky,aceng dan husni masih bermain bulu tangkis, seusai aku dan asep shalat aceng, rifky dan husni melaksanakan shalat ashar berjamaah.
Setelah semuanya selesai shalat dan istirahat kami berjalan menuju rumah pemilik GOR tersebut dan membayar uang sewa Rp. 15.000,00 ,- kepada pemiliknya, “harga sewa GOR tersebut bisa dibilang terjangkau karena itu sudah termasuk pembayaran kok”. Ujar husni. Kemudian kami menunggu mobil angkutan umum 02B yang biasa melewati jalur pedesaan ini, tidak lama kemudian mobil angkot itu berhenti kami pun langsung menumpanginya perjalanan kami cukup jauh setelah turun dari mobil angkot ini kami harus menumpangi mobil angkot 02 dan mobil angkot 07. Dalam perjalanan itu kami bercerita tentang latihan yang baru saja kami lakukan, pokonya seru banget dehh…
Tak terasa kami sudah sampai dima’had tercinta pondok pesantren Ar-Risalah, hari ini merupakan hari yang takkan terlupakan karena pengalaman yang berharga telah kami dapatkan hari ini. Semoga latihan selanjutnya bisa lebih baik dari sekarang.
Posted by : Iqbal Fauzi